CINTA UNTUK ELVAN


Adalah Elvan Yulandi Alfahrezy, putra semata wayang Bapak Syukrajudin dan Ibu Yunika Mariani,  seorang siswa disabilitas yang menuai cinta dari orang-orang di sekelilingnya.

Elvan, begitu panggilan akrabnya, lahir 12 tahun yang lalu dalam keadaan sehat. Ia tumbuh menjadi anak yang ceria dan sangat pintar. Akan tetapi ketika usianya menginjak 2 tahun, ada sebuah kejadian yang mengakibatkan Elvan lemah otot. Elvan tak lagi bisa berjalan.

Orang tua Elvan tak patah arang. Mereka membawa Elvan ke banyak dokter, dan dokter mengatakan bahwa Elvan harus fisioterapi secara rutin. Terbatasnya tenaga fisioterapi kala itu memaksa Elvan terapi ke luar kota, Muara Teweh. Akan tetapi proses terapi ini terkendala jarak dan waktu, karna kedua orang tua Elvan tidak bisa meninggalkan pekerjaannya terus-menerus.

Kemudian fisioterapi dilanjutkan di kota setempat, Puruk Cahu. Jarak tempuh dari Muara Laung kurang lebih 1 jam. Dulu, jalan ini sangat kacau sekali. Tapi mereka terus menekuni fisioterapi ini. Dan ketika jalan sedang sangat sangat tak bersahabat, motor mereka terjatuh dan Elvan terluka. Disitulah menjadi titik akhir terapi Elvan oleh fisioterapis.

Keterbatasan informasi mengakibatkan minimnya pengetahuan kedua orang tua Elvan tentang cara latihan di tiap tahapannya. Sehingga terapi di rumah tidak maksimal, menjadikan Elvan duduk di kursi roda hingga saat ini. Dan ternyata kursi rodanya tak melunturkan semangat belajar Elvan. Terbukti dengan terpilihnya Elvan sebagai juara 1 lomba baca berita, juara 1 pildacil, dan juara 1 membaca UUD 1945 se-Kabupaten Murung Raya. Bisa ketik kata kunci seorang siswa disabilitas mampu raih prestasi di youtube untuk melihat Elvan menyabet juara-juara tersebut.

Elvan semangat mau bisa jalan, siap berlatih”, tutur bocah yang punya hobi membaca ini ketika kami wawancara. Dan saat ini, Elvan bersama putri bungsu kami, Askana, akan berjuang bersama untuk bisa berdiri tegak dan berjalan  layaknya anak normal lainnya. Dibantu oleh seorang fisioterapis jarak jauh dari Pulau Jawa yang membimbing kami. Pun berkonsultasi dengan seorang ortotis prostesis dari Solo untuk pembuatan sepatu AFO, backslab, dan standing frame.

Cinta untuk Elvan. Meski terbatas tenaga terapis, meski harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, meski sedikit terlambat, berkorban  jiwa, raga dan perasaan, tak melunturkan semangat orang tua Elvan untuk terus memperjuangkannya agar bisa berjalan. Semangat Elvan!! Pasti bisa!!

*Postingan tulisan ini sudah mendapatkan ijin dari orang tua Elvan

Nyempetin foto bareng selesai sesi wawancara dan terapi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEDARURATAN ENDODONTIK

ChKM (Chlorphenol kamfer menthol)

EKOSISTEM HUTAN 🌲🌳🌴🌵🐯🐘