BERBAGI SENYUMAN

Malem ini kami gelap2an lagi, listrik tak menyala lagi, tersisa sedikit power di HP ini, cukuplah untuk menulis apa yang ada di kepalaku tentang cerita kemaren sore. Obrolanku dengan suami.

"Ma, itu ada acara apa? Koq pada ke sana semua?", tanya suami.

"Ga tau Pa, mungkin masak2 mereka", jawabku asal sambil ngajakin adek maenan air.

"Koq kek gitu ya Ma?," tanyanya lagi.

"Kenapa Pa?", tanyaku balik, ga biasanya suami protes, ga kayak aku, hehehe.

"Koq lewat gitu aja ya Ma? Ga nyapa sama sekali. Senyum juga engga", jawabnya kecewa.

....................

Aku menangkap kekecewaan di wajah suami kala itu. Iya, dia tak menyangka akan diacuhkan oleh orang yang dia kenal. Eeemmm..kenal deket sih engga, tapi cukup tau itu siapa.

Memang ya sedih dan kecewanya seseorang terkadang datang dari hal-hal yang nampak kecil dan sepele. Mungkin itulah alasan kenapa berbagi senyum itu salah satu sedekah, karna mampu membahagiakan orang yang diberi senyuman.


Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

“Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“.

Bagaimana ketika kita sedang sedih atau badmood untuk tersenyum? Kalo aku sih pake masker aja. Memakai masker cukup ampuh untuk menutupi wajah badmoodku. Seenggaknya kalo berpapasan dengan seseorang, bisa tetep say hello tanpa mereka lihat wajahku yang dilipet2 karna lagi banyak masalah 😄

Selamat mencoba tips itu kawan, selamat bersedekah, selamat berbagi melalui senyuman 😊



#OneDayOneStatus
#Day16
#BelajarMenulis
#IIPKaltimra

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEDARURATAN ENDODONTIK

ChKM (Chlorphenol kamfer menthol)

EKOSISTEM HUTAN 🌲🌳🌴🌵🐯🐘